Saat pandemi secara resmi belum dinyatakan selesai dan pemerintah Indonesia mulai bersiap untuk menyongsong new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat tentu juga harus berbenah.


Pembenahan diri itu bisa dimulai dari hal yang sederhana, yakni berhemat. Menurut data Kemenaker, sudah 2 juta orang yang harus dirumahkan akibat COVID-19.




Di tengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, CASA Indonesia memberikan 5 cara untuk menghemat listrik di rumah yang mungkin bisa membantu Anda ketika new normal mulai bergulir.


1. Gunakan lampu LED



Ikea Indonesia


Jika rumah Anda masih menggunakan lampu pijar, ini saat yang tepat untuk menggantinya dengan lampu LED. Selain lebih kuat dan tahan lama, lampu LED juga lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar dan sejenisnya.


2. Cabut kabel saat tidak digunakan



Good Housekeeping


Kebiasaan sepele yang ternyata berdampak signifikan. Setelah memakai komputer, atau mengisi daya smartphone, Anda sebaiknya mencabut kabel dari saklar.


Baca juga: Solusi Rumah Murah: Tips Memilih Lampu LED Hemat Enegi


Meski tidak menyala, kabel yang dipasang pada saklar tetap bisa mengalirkan listrik dan rentan terjadi konslet. 


3. Menghemat penggunaan AC





Happy House karya Modernspace / Mario Wibowo


Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki iklim cukup panas. Meskipun demikian, Anda tetap harus menghemat pemakaian mesin pendingin ruangan, atau AC.


Sebaiknya Anda menggunakan AC hemat energi yang memiliki pengatur suhu otomatis. Lalu daripada bergantung dengan AC, Anda bisa membuat ruangan lebih sejuk menggunakan jendela lebar dan tanaman. 


4. Gunakan mesin cuci dengan bijak



House on Longwood Lane


Mesin cuci bisa menjadi sumber pemborosan listrik. Anda sebaiknya menyesuaikan kapasitas mesin cuci dengan jumlah pakaian keluarga Anda perharinya.


Baca juga: Biar Rumah Tambah Sejuk, Tanam 5 Pohon Rindang Ini


Kapasitas mesin cuci menjadi penting karena dapat menekan pemborosan listrik. Jika kapasitas mesin cuci terlalu besar, kerja mesin cuci menjadi tidak efektif. Sebaliknya jika jumlah pakaian Anda terlalu banyak, beban tersebut akan meningkatkan konsumsi listrik. 


5. Beralih ke token listrik



Shutterstock


Jika Anda masih menggunakan meteran listrik, Anda sebaiknya menggantinya dengan sistem token. Dengan menggunakan sistem token atau pulsa, Anda bisa mengatur penggunaan listrik setiap bulannya.


Teaser: Happy House karya Modernspace / Mario Wibowo