Pada akhir tahun 2019, Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) merayakan ulang tahun ke-2 usai resmi dibuka pada November 2017.


Haryanto Adikoesoemo (founder) dan Fenessa Adikoesoemo (chairwoman) pada 2019 MACAN Gala

Haryanto Adikoesoemo (founder) dan Fenessa Adikoesoemo (chairwoman) pada 2019 MACAN Gala


Tak terasa beragam ajang seni telah disuguhkan museum yang dipelopori oleh Haryanto Adikoesoemo. Di mulai dari pameran perdana bertajuk Art Turns, World Turns hingga pameran yang masih berlangsung saat ini yaitu, Xu Bing: Thought and Method.


Baca juga, Pertama di Asia Tenggara, Xu Bing Hadir di Jakarta


Dalam rangka meimplementasikan visi untuk memberi warna pada dunia seni Indonesia dan global, serentetan program dengan nilai seni dan edukasi telah disajikan oleh museum selama 2 tahun belakangan ini.


Color in Cave oleh Mit Jai Inn untuk Ruang Seni Anak di Museum MACAN

Color in Cave oleh Mit Jai Inn untuk Ruang Seni Anak di Museum MACAN


Kiprah museum seni kontemporer ini kerap menarik perhatian publik berkat program-program yang mengundang ketertarikan bagi beragam kelompok usia. Lalu, apa sajakah yang akan disajikan museum pada tahun 2020 mendatang?


1. Karya video masif oleh Julian Rosefeldt

Seniman asal Jerman ini akan menampilkan karya video miliknya bertajuk Manifesto (Februari – Mei 2020) yang tersebar dalam 13 layar masif di ruang pameran Museum MACAN. Berkolaborasi dengan Art Gallery of New South Wales (AGNSW), karya ini menampilkan sosok aktris Cate Blanchett mengeksplorasi dua belas karakter yang merepresentasikan manifesto seni pada abad ke-20. Di antaranya adalah futurists, dadaists, fluxus, dan masih banyak lagi.


Julian Rosefeldt - Manifesto (2015) di Ecole des Beaux Arts de Paris 2017 / Nicolas Brasseur

Julian Rosefeldt - Manifesto (2015) di Ecole des Beaux Arts de Paris 2017 / Nicolas Brasseur




2. Performance Art oleh Melati Suryodarmo

Bersandingan dengan karya Manifesto, perupa asal Solo ini akan menampilkan karya bernama Why Let The Chicken Run? (Februari – Mei 2020). Seniman menghadirkan eksplorasinya akan konsep subuh serta seni dalam penampilan berdurasi dari 15 menit hingga 12 jam. Di antara durasi pameran selama 13 minggu, sang seniman akan tampil langsung pada hari-hari tertentu. Maka dari itu, nantikan informasi lengkap akan pertunjukan seni ini guna menyerap pemahaman menyeluruh dari karya miliki Melati Suryodarmo.


Melati Suryodarmo - Ale Lino (2003)

Melati Suryodarmo - Ale Lino (2003)


Baca juga, Walala Pump & Go, Instalasi Baru Karya Camille Walala


3. Pameran survei oleh Agus Suwage

Kerap dikenal dengan karya mengandung unsur jenaka akan isu sosial pada karyanya, Agus Suwage hadir di Museum MACAN dalam pameran bertajuk The Theatre of Me (Juli – Oktober 2020). Dalam ajang seni ini, pengunjung akan menemukan potret diri serta rangkaian lukisan dan instalasi yang ia ciptakan sejak tahun 1980.


Agus Suwage - Self-Portrait as Politicians (2019)

Agus Suwage - Self-Portrait as Politicians (2019)


4. Pameran tunggal terbesar Chiharu Shiota

Karya instalasi yang kompleks terbuat dari rangkaian jaring benang berwarna merah dan hitam ciptaan Chiharu Shiota akan segera menanti pengunjung museum MACAN. Bertajuk The Soul Trembles (November 2020 – Februari 2021), seniman asal Jepang berbasis di Jerman ini turut menghadirkan cuplikan kenangan secara abstrak melalui barang sehari-hari yang terlihat pada karya miliknya. Bekerjasama dengan Mori Art Museum, pengunjung akan disuguhkan dengan karya penuh dengan kesan dramatis serta misterius. 


Chiharu Shiota - In Silence (2002 - 2019)

Chiharu Shiota - In Silence (2002 - 2019)


Sumber Foto: Museum MACAN