“Warisan kolonial, seharusnya bisa kita anggap sebagai hadiah,” ujar Abidin Kusno, peneliti arsitektur poskolonial ketika diwawancarai Kivanç Kilinç (2006). “Saya pikir itu salah satu cara untuk menyadari kehadiran kolonialisme tanpa harus mengkolonialisasi imajinasi kita.”


Arsitektur tropis bergaya victorian adalah salah satu hadiah paling penting kolonial Inggris untuk Malaysia, khususnya Penang.


Baca juga: 8 Hotel Keluarga di Jakarta yang Seru untuk Anak-Anak


Begitu penting hingga Penang, kota pelabuhan yang didirikan pelaut Inggris, Kapten Francis Light, dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO.




Di jantung Penang, di antara bangunan-bangunan historis bergaya victorian, kini berdiri the Prestige Hotel karya Ministry of Design, studio desain Singapura. 


Membaur dengan lingkungan sekitarnya, hotel ini sesuai untuk para pelancong yang ingin merasakan masa-masa jaya kota pelabuhan Penang yang sibuk.


Nuansa bersih langsung terasa ketika sampai di depan hotel. Fasad bangunan dilabur putih namun tetap terkesan megah dengan deretan kolom beton persegi, aksen jendela dengan bingkai kontras dan ornamen cornice.




Masuk ke bagian resepsionis, rangkaian lampu neon membentuk pola lingkaran di bagian atap, selaras dengan bentuk ruangan yang juga berbentuk sirkular.




Tidak lupa tanaman dengan warna pot senada ditempatkan di bagian samping ruangan untuk menegaskan kesan tropis dari bangunan.


Baca juga: Hotel Mewah dan Unik, Art Deco Luxury Hotel Bandung




The Prestige Hotel juga terinspirasi film titular tentang pesulap yang disutradarai Christopher Nolan. Bagian kamar menampilkan aspek-aspek magis tersebut melalui lemari pakaian dan ruang shower yang didesain mirip seperti escape room Houdini.







Sumber foto: Edward Hendricks/ The Prestige