Setuju apa enggak, kalau seringkali urusan lighting malah dipikirkan menjelang akhir proses desain/bangun/renovasi rumah? Sebelum menyesal saat melihat hasil interior yang kurang memuaskan, sebaiknya segera pertimbangkan elemen lighting ini dalam proses desain hunian Anda.

Mengapa demikian?

Ibarat seperti sedang memasak, walaupun sebuah masakan dibuat dengan bahan makanan yang top quality, namun jika tidak diberi garam atau bumbu perasa, masakan ini pada akhirnya akan tetap berasa hambar. Begitu pula dengan desain rumah. Sederetan elemen interior yang telah dirancang sedemikian rupa, baru terasa memiliki jiwa jika diterapkan lighting yang sesuai kebutuhan dan mampu membangun suasana spesial terhadap ruang tersebut.



@rumahnaganara 


Lighting berperan besar dalam mempertegas efek kedalaman atau tinggi permukaan dengan mengatur keseimbangan antara cahaya serta bayangan. Selain itu, elemen ini juga bisa mempengaruhi mood seseorang saat berada di dalam ruang. Contohnya saja indirect lighting dengan warna kuning hangat mampu menenangankan perasaan orang sehingga cocok untuk kamar tidur yang digunakan untuk beristirahat.

Walaupun demikian, masih banyak kesalahan yang tanpa disadari orang lakukan saat mengatur lighting di rumahnya. Bahkan tanpa disangka-sangka, kesalahan ini begitu dekat dengan aspek kehidupan sehari-hari selama di rumah.





Jadi, apa sajakah kesalahan lighting yang sering muncul di rumah? Berikut penjelasan serta solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.


1. Lampu salah sasaran

Kesalahan fatal saat merancang kitchen set atau area dapur adalah lupa memberikan penerangan yang cukup untuk area persiapan masak atau countertop. Seringkali, lampu hanya diletakan di bagian tengah ceiling sehingga justru membuat countertop gelap karena tertutup oleh badan user saat sedang masak.

Saran CASA Indonesia: Agar meminimalasir bahaya seperti, melukai jari saat memotong sayur atau masakan gosong saat menggoreng bakwan akibat penerangan yang gelap, pasang in-Lite Strip Light INFS001 dengan tipe warna Warm White di bagian bawah kabinet atas.


@doublebhouse


Dengan tipe lampu seperti ini, Anda dapat menciptakan indirect lighting dengan kesan seamless karena tersembunyi di balik permukaan bawah kabinet. Jadi, countertop mendapat penerangan yang cukup dan pencahayaan tidak mengganggu estetik kitchen set Anda. Bahkan justru membuatnya lebih indah daripada sebelumnya.




2. “Loh, kenapa make up nya jadi gak rata, sih?”

Komentar seperti ini bisa muncul akibat peletakan yang kurang tepat akan lighting di kamar mandi, terutama di area wastafel yang kerap digunakan sebagai tempat untuk bersolek ataupun mencukur. Ini dikarenakan, wastafel tidak diberi lampu dan hanya mengandalkan lampu dari tengah ceiling yang justru menciptakan bayangan pada wajah. Dengan demikian, Anda tidak bisa melihat penampilan dengan optimal atau tepat apa adanya akibat kesalahan peletakan lighting ini.

Saran CASA Indonesia: Di balik cermin, tambahkan in-Lite Strip Light INFS001 warna Cool Daylight agar mampu memancarkan cahaya dari arah cermin sehingga menerangi muka dengan sinar merata saat sedang dandan.


@doublebhouse


Selain itu, perhatikan detail angka IP yang dimiliki produk karena ini menentukan apakah level proteksi terhadap debu dan air. Untuk IP65 sering digunakan di kamar mandi karena bersifat waterproof. Untuk keseluruhan ruangan, gunakan lampu dengan tone cool white dan Colour Rendering Index (CRI) di atas 80. Dikarenakan CRI yang baik dapat menampilkan warna asli dan mendekati pencahayaan alami dari matahari yang kerap diterapkan untuk area buat dandan. Jadi, bisa say goodbye dengan polesan make up yang belang dan salah warna, deh!  


Baca juga, Ide Desain Wastafel atau Sink Cuci Piring & Cara Memilihnya


3. Mata silau saat baring dan melihat lampu di kamar

Hal ini bisa terjadi jika Anda meletakkan down light berwarna putih di bagian tengah ceiling kamar tidur. Dengan posisi seperti ini, lampu justru menjadi glare terhadap mata saat sedang berbaring di tempat tidur, sehingga merusak mood ingin beristirahat.



Saran CASA Indonesia: Letakkan panel light dan down light di keempat sudut ceiling guna menghindari rasa tidak nyaman pada mata. Selain itu, demi menjaga siklus tidur, hindari blue light yang dapat merusak circadian rhythm tubuh Anda. Maka dari itu, sebaiknya pilih lampu seperti in-Lite Panel Light INPS628R dengan warna Warm White sehingga membantu otak memproduksi melatonin yang dibutuhkan untuk memiliki tidur yang nyaman.




Baca juga, 7 Tips Makeover Kamar Tidur Sesuai Tren Warna 2021


4. Watt bukan lagi parameter terangnya lampu

Sejak dahulu, dengan beredarnya lampu incandescent di pasaran, maka watt kerap dijadikan acuan akan tingkat terang cahaya lampu. Namun, semenjak dirilisnya lampu hemat energi seperti halnya LED buatan in-Lite yang mampu menghemat 50% konsumsi energinya, terang atau tidaknya lampu justru dilihat berdasarkan angka lumensnya. Contohnya, lampu LED 12 watt ternyata lebih terang dibandingkan bohlam tradisional 60 watt. Dikarenakan produk LED menghasilkan 1600 lumens, sedangkan bohlam biasa hanya 800 lumens.


In-Lite INB007


Saran CASA Indonesia: Jika diperhatikan secara detail, saat membeli lampu bukan hanya menilai tingkat terang cahayanya, namun juga perlu memperhatikan jenis warna yang dipancarkan. Misalnya saja pada kotak bohlam in-Lite tipe INB007, tak hanya keterangan bahwa produk memiliki 15 watt namun juga dilengkapi dengan tipe warnanya, yaitu Warm White (3000k). Selain jenis warna ini, lampu ini juga memiliki pilihan warna Cool Daylight (6500k). Apa sih perbedaannya?



Cool Daylight memberi kesan siaga dan efek luas pada ruang sehingga kerap hadir di area untuk kerja produktif. Sedangkan Warm White, mampu menciptakan suasana hangat dan nyaman sehingga sering hadir di ruang makan yang dijadikan tempat berkumpul bersama keluarga.


5. Asal pilih brand lampu

Siapa yang memilih beli sebuah lampu hanya karena sedang diskon? Daripada berpikir seperti ini dan mendapatkan produk yang tidak tahan lama, sebaiknya pilih produk berasal dari brand dengan kualitas yang terjamin.

Saran CASA Indonesia: Salah satu cara termudah untuk menyeleksi beragam produk dipasaran adalah cek dahulu apakah produk ini memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) atau tidak. Misalnya saja produk dari in-Lite yang sudah terjamin bersertifikasi SNI, punya rentang usia penggunaan yang lama (Contoh: Bohlam INB007 bertahan hingga 15.000 jam), dan memiliki CRI dalam rentang 80-90 yang dinilai memiliki akurasi warna yang baik.




Tak hanya itu saja, brand ini bisa menjadi one stop solution bagi kebutuhan lighting di rumah Anda berkat keberagaman produk LED yang dimilikinya, seperti panel light, down light, strip light, filament, flood light, dan masih banyak lagi. Begitu pula dikarenakan kemudahan meraih in-Lite yang tersedia di toko-toko listrik langganan, supermarket bahan bangunan, gerai Indomaret di seluruh Indonesia, serta e-commerce.


Display produk in-Lite di depo bangunan


Berangkat dari beragam kesalahan lighting yang sering muncul di rumah seperti yang dijelaskan di atas, yuk jadikan ini sebagai pembelajaran agar tidak terjadi di rumah Anda.

Good Luck!


Sumber Foto: in-Lite for CASA Indonesia