Kawasan Blok M kembali ramai menjadi destinasi hangout anak muda serta keluarga berkat kehadiran M Bloc Space. Ruang kreatif teranyar ini dipelopori oleh Jacob Gatot Sura, Handoko Hendroyono, Glenn Fredly, Wendi Putranto, Lance Mengong, dan Mario Sugianto. 




Baca juga, 12 Tempat Nongkrong di Jakarta Paling Nyaman dan Unik


Keenam figur dari berbagai latar belakang profesi ini merenovasi sederetan rumah tua untuk karyawan dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Dimulai dari food & beverage, music hall, hingga retail mengisi lahan seluas 6.500 meter persegi yang terletak di seberang kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia (RI).




Di balik hingar bingar tempat hangout ini, ternyata menyimpan kisah unik yang patut Anda simak. Apa saja cerita tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.


1. Bangunan dahulunya memiliki gaya arsitektur jengki

Deretan beranda serta elemen dinding roster khas rumah tropis tampak bercampur dengan gaya kolonial. Ini lah khas arsitektur jengki yang muncul pada sekitar tahun 1950-an dan diterapkan pada bekas rumah karyawan Perum Peruri.


Teras di depan pertokoan M Bloc Space

Teras di depan pertokoan M Bloc Space


Arcadia Architects selaku lead architect dalam perancangan M Bloc Space memilih untuk mempertahankan wujud asli bangunan. Alasannya adalah diharapkan mampu menjadi media cerita menarik bagi publik zaman sekarang mengenai potret masa lalu. 


Baca juga, Penting! Ini Asal Usul Gaya Minimalis dari Pakarnya


2. Kampanye penggunaan transportasi umum

Seluruh dinding luar dibongkar guna menciptakan akses pejalan kaki sembari menyemarakkan penggunaan transportasi publik saat bertandang ke lokasi ini. Hal ini ditimpali pula dengan lokasi strategis berada di antara dua stasiun MRT, yaitu ASEAN dan Blok M.


Halaman depan digunakan untuk ruang publik

Halaman depan digunakan untuk ruang publik


Selain itu, untuk mempertegas kampanye ini, M Bloc Space memilih untuk menggunakan area di depan pertokoan sebagai area jalan kaki ketimbang sebagai parkir kendaraan pribadi.


3. Dinding roster yang menyimpan area musala

Dinding roster terbuat dari bata merah yang terlihat di area tengah M Bloc Space digunakan sebagai musala. Selain itu, dengan menggunakan material ini membuat elemen baru dapat meleburkan menyatu dengan existing site.


Ruang untuk musala

Ruang untuk musala


4. Tangga baru yang bukan sekadar akses jalan ke area belakang

Beranjak ke area belakang, papan kayu dirangkai menjadi tangga akses menuju restoran serta ruang pertunjukan. Bagian ini sekaligus digunakan sebagai area publik yang mengundang masyarakat untuk bercengkerama maupun saling bertukar pikiran dalam acara berupa seminar dan talkshow


Tangga berfungsi sebagai transisi menuju area belakang M Bloc Space

Tangga berfungsi sebagai transisi menuju area belakang M Bloc Space






5. Taman berisi mural

Memasuki area belakang M Bloc Space, pengunjung akan menemukan sejumlah mural menghiasi dinding pagar dari kawasan hangout ini.


Halaman berisi mural di samping ruang pertunjukan

Halaman berisi mural di samping ruang pertunjukan


6. Gudang diubah sebagai hall untuk pertunjukan musik

Gudang seluas kurang lebih 450 meter persegi telah disulap menjadi ruang pertunjukan bagi para pemusik baru yang membutuhkan sarana untuk memperkenalkan talentanya. Ruang pertunjukan ini memiliki berkapasitas dimulai dari 250 hingga 350 orang.


Hall Music

Hall Music


7. Seluruh tenant merupakan brand dan produk lokal

Sebanyak 60% tenant di M Bloc Space merupakan food & beverage dengan sisanya merupakan retail serta ruang pameran. Beberapa tenant yang ada di sini di antaranya adalah Oeang, Titik Temu Coffee, Tokyo Skipjack disertai dengan toko retail seperti, Unionwell, Connectoon, hingga Matalokal yang menampilkan beragam produk lokal Indonesia.


(Arah jarum jam) Produk di Matalokal, Area outdoor dari Mr. Roastman, The King of Steak dengan USDA Choice Beef Porterhouse 1000gr di Tokyo Skipjack, dan Lantai 2 dari Kedai Katong

(Arah jarum jam) Produk di Matalokal, Area outdoor dari Mr. Roastman, The King of Steak dengan USDA Choice Beef Porterhouse 1000gr di Tokyo Skipjack, dan Lantai 2 dari Kedai Katong


8. Hanya 1 toko yang menjual es krim

Di tengah rangkaian tanaman hijau yang dihadirkan, Kebun Ide merupakan tenant yang menyajikan gelato yang dapat menjadi pilihan tepat jika sedang mencari sesuatu yang manis saat berkunjung ke M Bloc Space.




Baca juga, Makan dan Foto di 7 Restoran Bernuansa Kebun di Jakarta


9. Surga untuk pecinta komik

Bagi penyuka komik, toko seperti Connectoon dapat menjadi destinasi favorit dengan rentetan komik beserta dengan merchandise yang tersedia di sini.


Connectoon

Connectoon


10. Ada hidden barbershop

Toko Unionwell milik David Naif ternyata memiliki hidden space di area belakangnya, yaitu sebuah barbershop yang bersamaan dengan interior toko turut menghadirkan interior berkesan retro.


Barbershop bergaya retro di Unionwell

Barbershop bergaya retro di Unionwell


Baca juga, 11 Tempat di Jakarta yang Belum Banyak Orang Tahu


11. Furnitur bergaya antik hasil daur ulang

Beberapa tenant seperti Kedai katong, Suwe Ora jamu, dan Oeang menghadirkan furnitur yang terbuat dari hasil revamping barang tua serta material bekas. Bahan-bahan tersebut menjadi sentuhan antik serta unik pada desain interior ruang yang diusung. Selain itu, ini turut menegaskan intensi dalam mempertahankan bagian existing site dalam bentuk lebih modern.


Salah satu sisi bar di Oeang

Salah satu sisi bar di Oeang



Sumber foto: CASA Indonesia