Kearifan langgam hunian tropis memang telah turun-turun diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Dalam paras yang berbeda-beda dari satu wilayah ke wilayah lainnya, hunian tropis telah menginspirasi tren arsitektur hingga kini. Jangan salah kaprah dengan desain minimalis, rancangan dasar seperti atap melebar dan banyak bukaan ruang adalah salah dua dari konsep rumah bergaya tropis yang mutlak disematkan pada bangunannya. Dibangun di salah satu wilayah kota Sulawesi Selatan, sebuah hunian mangadaptasi desain rumah berlanggam tropis dalam permainan geometris.


Menyatukan Bangunan Lama dan Baru

Menyinggahi rumah di atas lahan 1.200 m² tampak satu keselarasan yang begitu akurat hasil rancangan Wastu Cipta Parama saat menangani arsitekturnya. Konsep hunian tropis merupakan pijakan awal sebelum menggarap lahan kosong sehingga tidak terpaut dengan keadaan bangunan lama. Menatap fasad bangunan tampak wajah kontemporer yang cukup lantang, terutama dengan adanya teknik layering pada bagian atas rumah. Alumunium Composite Panel digunakan sebagai layering dinding pada lantai atas bangunan dengan warna kayu yang natural. Motif geometris hasil teknologi pencitraan tiga dimensi tersebut memberi efek pencahayaan yang dramatis pada siang dan malam hari.




Ruang Semi Basement Serba Guna

Bentuk dasar bangunan mengaplikasi bentuk huruf T yang dibagi menjadi dua setengah lantai. Dengan luas bangunan yang mencapai 1.400 m², lantai semi-basement difungsikan sebagai garasi dan area servis. Sementara itu, lantai dasar hunian menjadi ruang-ruang komunal utama seperti ruang keluarga, ruang makan, teras, perpustakaan, hingga ruang kebugaran. Area lantai dua digunakan sebagai fungsi privat dimana terdapat kamar tidur utama dan kamar anak. Konfigurasi desain dihadirkan pada perancangan lantai dua karena setiap kamar membutuhkan luasan lebih dari lantai dasar, sehingga ruang-ruang tersebut seolah ditarik keluar dari struktur utama dan membentuk kolom-kolom seperti rumah panggung yang menaungi sebagian area luar di lantai dasar.




Langit-langit yang Tinggi = Pusat Sirkulasi Udara

Garapan konsep geometris yang kuat pada hunian membuat pembagian spasial menjadi seimbang. Wastu Cipta Parama menghadirkan dasar-dasar rumah tropis melalui bukaan ruang yang luas dengan jendela-jendela berukuran besar berdinding kaca. Area ruang tamu di tengah hunian dirancang selapang mungkin dengan langit-langit yang tinggi sebagai pusat sirkulasi udara untuk menjaga kesegaran di dalam rumah. Ukuran jendela yang luas turut memberi efisiensi pemakaian energi listrik di dalam rumah terutama saat siang hari dengan memanfaatkan cahaya matahari yang masuk.



Dalam dominasi warna putih yang menyelimuti interior rumah, warna-warna alam yang ada pada material marmer sebagai flooring kian menorehkan nuansa sejuk pada hunian. Saat penghujung hari, pendar emas Matahari di ufuk barat menyusup masuk melalui sela-sela void di atas kolam renang. Berteman desir angin tropis daratan Sulawesi yang eksotis, rumah ini selayaknya nirwana bagi penghuni saat memulai hingga mengakhiri hari.


Fotografi oleh Sonny Sandjaya
Arsitektur oleh Wastu Cipta Parama – Ir. Alex Santoso, IAI
Struktur oleh Hermanto Subagiyo
Desain interior oleh Vitelli – Denny Yuwono
Desain lanskap oleh Wastu Cipta Parama – Sylvia Juliana
Desain pencahayaan oleh Wastu Cipta Parama

Teks update oleh Oktavia Putri Mei 2023