Memasuki bulan Februari tahun ini, Museum MACAN memulai sebuah pameran yang masuk kedalam rangkaian program tahun 2020. Kali ini Museum MACAN menghadirkan dua pameran istimewa dari Melati Suryadarmo dan Julian Rosefeldt secara bersamaan yang menegaskan peran penting dan performance dalam seni kontemporer.




Pameran tunggal pertama Melati Suryadarmo di Museum dengan judul Why Let The Chicken Run? menampilkan 12 karya performans yang merupakan hasil praktiknya selama 20 tahun, termasuk karya yang berdurasi antara 15 menit hingga 12 jam.


Baca juga, Nantikan Program Fantastis dari Museum MACAN di 2020


Karya yang berupa foto hingga dokumentasi yang bersifat historis pun ditampilkan di pameran ini tentang fisik tubuh, memori dan penjelahanan mendalam tentang makna menjadi seorang manusia. 




Para pengunjung yang datang mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung karya emosional ini melalui performans harian, yang akan ditampilkan Melati hinggga para seniman yang telah dipilih dengan pelatihan khusus. Pengunjung pun akan menjumpai sisi lain dari karya-karya ini di setiap performansnya. 


Baca juga, Pertama di Asia Tenggara, Xu Bing Hadir di Jakarta






Bersamaan dengan pameran Melati Suryadarmo, Julian Rosefeldt seorang perupa dan pembuat film dari Berlin pun memampilkan karya mutakhirnya secara perdana, Manifesto di Indonesia. Sebuah instalasi multimedia dengan 13 layar menampilkan seorang aktor pemenang Oscar, Cate Blanchett ke dalam 13 peran yang berbeda.




Baca juga, Terbaru! Ruang Seni Anak yang Seru di Museum MACAN


Membawakan monolog yang dibentuk lewat kolase manifesto perupa abad ke-20, termasuk kaum Futuris, Dadais, Fluxus, Suprematis, Situasionis, Dogme 95 dan kelompok lainnya, serta hasil pemikiran para perupa individual, arsitek, penari, hingga pembuat fillm yang merupakan hasil karya penghormatan Rosefeldt terhadap tradisi manifesto perupa. 




Museum MACAN pun akan dibuka lebih lama khusus untuk para pengunjung yang ingin menyaksikan kedua pameran ini, yaitu mulai dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Selama periode pameran pun, pengunjung dapat menikmati performance harian yang sudah dijadwalkan oleh pihak museum.



Sumber foto + teaser: Dok. CASA Indonesia