Hi, CASA Indonesia!

Ya, sudah sepekan lebih semenjak kami tim editorial CASA Indonesia ikut berdiam di rumah dan mendukung gerakan #workfromhome atau #dirumah aja agar #selamatdirumah. Lelah ya dengan hashtags itu? Mungkin. Tapi kami selalu aktif mendengungkan tagar tersebut agar masyarakat kian tersadar betapa pentingnya berdiam di rumah untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 yang telah menjadi pandemik dunia. Di luar segala pro dan kontranya, sebagai bagian terkecil populasi hal terdepan yang bisa kita lakukan ya dengan mendukung arahan pemerintah. Bagi yang mendapat kesempatan untuk #dirumahaja, mengawali aktivitas #workfromhome bagai kegemaran baru kaum metropolitan saat ini. Aplikasi-aplikasi konferensi massal seperti Zoom hingga Trello seakan menjadi bagian dari sarapan pagi. Unik memang, tapi saya pribadi seperti melihat ada perubahan gaya hidup saat ini. Gaya hidup dari sebuah kesadaran yang berangkat dari gaung social distancing dan physical distancing jauh sebelum gerakan #dirumahaja mulai digencarkan.

Gambar demi gambar perubahan hidup orang-orang di sekitar saya yang terpampang di media sosial pun beragam. Semua diawali dan diakhiri di rumah, di tempat tinggal mereka masing-masing. Ada yang tiba-tiba menjadi chef handal dengan segala resep Manado-nya, ada yang ternyata musisi handal bertalenta bisa memainkan overture piano yang sulit dari Chopin, ada juga yang begitu konsisten menjaga fitalitas tubuh dengan mengikuti bermacam kelas kebugaran virtual. Semuanya positif, semuanya seperti memiliki tautan baru dalam hidup. Sesuatu yang mungkin mereka pun tidak pernah menyadarinya. Dan itu semua terjadi di rumah.

Sesuatu yang tidak jauh berbeda pun juga saya rasakan. Tiba-tiba saya tergelitik dengan diri sendiri, ternyata saya selama ini melupakan tempat paling dasar bagi saya menjadi manusia; rumah. Bayangkan akvititas hidup di Jakarta dengan segala rutinitas kerja yang amat sangat menyita waktu dan tenaga. Bangun pagi, menyiapkan sarapan, olah raga, bergegas ke kantor, meeting, bekerja, meeting lagi, undangan acara, makan malam, dan pulang sudah larut malam. Aktivitas yang sama terulang terus, begitu terus, bahkan saat akhir pekan. Hingga akhirnya terjadilah pandemik dunia ini, Covid-19 datang dan 'memaksa' kita untuk berdiam di rumah demi kebaikan bersama. Tidak ada pilihan lain, hingga kami tim editorial CASA Indonesia memutuskan untuk #workfromhome sementara waktu.

Setelah hampir dua pekan merasakan rumah sendiri, saya tersadar betapa selama ini telah melupakan hal-hal esensial yang mendukung kenyamanan agar aktivitas #selamatdirumah dapat terjaga. Hingga akhirnya saya berbincang dengan sahabat saya Disyon Kharisma yang merupakan seorang dekorator dan design enthusiast. Ia pun tidak memiliki pilihan lain selain menerapkan #workfromhome bagi tim MHDSY yang bergerak di bidang dekorasi. Ditundanya hampir seluruh acara yang melibatkan orang banyak memang cukup memberi dampak bagi kami yang bergerak di bidang kreatif seperti ini. Disyon dan MHDSY harusnya akan tampil sebagai salah satu partisipan yang terlibat dalam Designer's Showcase di pameran Casa Indonesia 2020 "New Beginning" yang juga harus ditunda penyelenggaraannya.

Artikel ini pun saya tulis untuk melihat sisi lain yang sama dalam memaknai rumah. Berangkat dari sudut-sudut ruang di rumah yang sering terlupakan, saya meminta Disyon untuk mengabadikan sudut favorit di rumahnya yang kini ia jadikan tempat bekerja sehari-hari selama #workfromhome berlangsung. Foto-foto yang ia tangkap pun tanpa editan, saya membiarkannya tetap apa adanya seperti hunian pada umumnya. Rumah kita semua.


Wajah Baru Ruang Tamu

Berapa dari kita yang bahkan jarang menikmati waktu di ruang tamu rumah sendiri? Saya sendiri selama ini hanya menjadikan ruang tamu sekadar ruang pintas saat pulang ke rumah dan segera bergegas menuju kamar atau ruang makan. Ternyata, tidak ada salahnya menikmati nuansa ruang tamu di rumah sendiri selama #workfromhome kali ini. Rutinitas rapat online dan conference call senantiasa menuntut untuk kita mengambil spot terbaik agar suasana rapat tetap terasa formal walaupun dilakukan dari rumah. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Anda melihat lagi secara seksama dan rasakan suasana ruang tamu di rumah. Perhatikan setiap detailnya, apabila terasa membosankan tidak ada salahnya untuk menata ulang susunan furnitur di ruang tamu agar terasa sedikit berbeda.

Menata kembali ruang tamu pada hunian dan menjadikannya satu tempat favorit selama bekerja dari rumah.
Foto oleh Disyon Kharisma (@mhdsyofficial)

Tidak usah jauh-jauh menata furnitur dulu, mulai saja dengan hal sederhana dengan cara membersihkan bagian-bagian yang selama ini terlupakan di ruang tamu. Setiap kolong kursi atau pajangan sudah pasti menjadi sarang debu. Bersihkan semuanya terlebih dahulu dan lihat kembali apa yang bisa dinikmati dari ruang tamu di rumah Anda.


Makan-Makan di Ruang Makan

Kembalikan ruang makan pada fungsinya. Inilah salah satu nilai yang saya rasakan dari makna sebuah ruang makan dapur di rumah saat sepekan lebih bekerja dari rumah. Ternyata ada denyut kehidupan yang sempat hilang selama kita sibuk beraktivitas seperti hari-hari biasanya. Ruang makan terkadang terasa sepi, makan bergantian tanpa sempat duduk bersama untuk sekadar saling bertanya "Ada rencana apa hari ini?" atau "How's your day?".

Kembalikan kembali ruang makan dan dapur sebagai fungsinya, berkumpul bersama keluarga atau pasangan sambil bersantap bersama.
Foto oleh Disyon Kharisma (@mhdsyofficial)

Semenjak menyibukkan diri di rumah, saya mulai memanfaatkan ruang makan dan dapur sebagai salah satu spot favorit untuk bekerja. Tidak hanya itu, orang tua saya pun seakan ikut larut dalam kegemaran baru, mencoba berbagai menu masakan setelah puas mengulik beraneka video resep makanan dari Youtube atau Instagram. Itu juga yang saya saksikan setiap berselancar di media sosial, ternyata teman dan rekan-rekan saya memiliki talenta unik yang mungkin tidak pernah terungkap; koki profesional! Banyak hal menarik yang bisa dilakukan dari ruang makan dan dapur, selain menyulap menu masakan favorit, belajar hal sederhana seperti table setting atau table manner boleh jadi adalah hal menarik yang untuk dipelajari selama #dirumahaja. Selain menghilangkan bosan, menambah ilmu sosial dari lingkup ruang makan bisa menjadi bekal yang suatu saat pasti terpakai ketika menghadiri undangan makan formal.


Bicara Apa Saja di Ruang Keluarga

Apa yang ada di benak Anda saat mendengar kata ruang keluarga? Ya, sebuah ruang dengan sofa dan furnitur-furnitur santai, karpet untuk duduk bersantai di bawah, coffee table, meja kabinet, dan televisi. Itu memang penggambaran umum dari sebuah ruang keluarga dari rumah masyarakat pada umumnya. Apa yang terjadi di dalamnya adalah realisasi dari fungsi ruang komunal bagi penghuni inti di sebuah rumah. Ada keterbukaan dan rasa saling berbagi yang terjadi di ruang keluarga tersebut. Selama #workfromhome ini pun, saya juga sering berpindah ke ruang keluarga melakukan conference call untuk keperluan rapat yang sifatnya lebih kasual. Kunci utama dari sebuah ruang keluarga adalah kenyamanan untuk saling relaksasi melupakan sejenak aktivitas di luar rumah.



Ruang keluarga, surganya 'kaum rebahan' selama aktivitas #workfromhome masih berlangsung.
Foto oleh Disyon Kharisma (@mhdsyofficial)

Ruang keluarga adalah surga bagi 'kaum rebahan' ditemani obrolan santai bersama orang terdekat. Sambil bekerja, riuh rendah televisi yang menyiarkan kehebohan berita pandemik Covid-19 atau pun rentetan serial di Netflix sudah pasti menjadi jamuan sehari-hari masyarakat selama kegiatan #selamatdirumah dilakukan. Anda pun boleh mencoba untuk memberi wajah baru bagi ruang keluarga dengan sentuhan sederhana. Bagi yang menggemari tanaman, tidak ada salahnya untuk memindahkan beberapa tanaman dengan pot kecil untuk hiasan di atas meja. Atau mungkin selama ini Anda lupa untuk mengganti sarung-sarung bantal yang bertebaran di atas sofa? Beberapa sentuhan kecil namun memberi nuansa baru bisa mengurangi rasa bosan bila aktivitas #workfromhome sudah memasuki pekan kedua atau ketiga nantinya. Worth to try!


BACA JUGA: JENIS TANAMAN INI MEMILIKI KHASIAT MENANGKAL VIRUS DAN BAKTERI


Cari Inspirasi di Ruang Kerja

Menemukan spot favorit untuk bekerja di rumah tentu saja harus timbul dari ruang kerja itu sendiri. Bagi saya yang menyukai efisiensi ruang, kamar tidur dan ruang kerja menjadi satu sehingga jiwa 'kaum rebahan' saya dapat segera terpenuhi bila rasa penat mulai melanda. Namun lain dengan Disyon Kharisma yang memang bekerja di bidang kreatif sebagai dekorator, atau mungkin juga profesi lain yang membutuhkan lahan khusus untuk bekerja seperti arsitek, desainer, atau seniman. Bagaimana Anda mengelola ruang kerja cukup menentukan keberhasilan #workfromhome ini berjalan sesuai rencana. Memang, rasa yang timbul saat duduk di area bekerja timbul keseriusan untuk menyelesaikan pekerjaan walaupun dilakukan di rumah. Itulah mengapa Anda harus mampu menggali potensi apa yang bisa dimunculkan dari ruang kerja di rumah meski dengan luasan yang tidak luas namun kompak dan efektif.

Menemukan sumber inspirasi dari ruang kerja di rumah selama #workfromhome.
Foto oleh Disyon Kharisma (@mhdsyofficial)

Pertama yang harus diperhatikan adalah di area tempat Anda bekerja, pastikan terdapat pendukung-pendukung untuk melakukan pekerjaan. Hal mendasar yang harus dipenuhi seperti colokan listrik, saluran kabel dan instalasi penghubung ke seluruh perangkat harus tersusun rapi, jaringan internet terutama wifi tidak terhalang, menempatkan speaker untuk memutar lagu adalah opsional (beberapa orang menyukai bekerja dalam keheningan), buku atau majalah yang bisa memberi inspirasi baru, hingga dekorasi favorit yang berhubungan dengan profesi Anda. Jadikan ruang bekerja sebagai salah satu sumber inspirasi saat Anda aktif bekerja selama #workfromhome kali ini.


Mengembalikan Kualitas Istirahat di Kamar Tidur

Ada teman saya yang berceloteh bila kamar tidur adalah ruangan yang paling harus dijauhi selama #workfromhome. "Gimana gue bisa bikin itu semua presentasi kalau liat bantal aja gue udah ngantuk duluan?!", selorohnya. Nanti dulu, ada poin positif yang bisa diambil dari kamar tidur selama menjalankan aktivitas #selamatdirumah. Yang pertama adalah, kita bisa memperbaiki siklus dan kualitas istirahat selama aktif bekerja dari rumah. Mendapat porsi tidur yang cukup adalah sebuah privilege tersendiri bukan? Selama ini mungkin Anda hanya bisa terlelap 4-6 jam saja setiap hari karena tuntutan kesibukan maupun pekerjaan. Dengan kegiatan #workfromhome seperti ini, setidaknya Anda bisa memangkas waktu perjalanan ke kantor atau bepergian tanpa harus pusing terjebak kemacetan ibu kota. Oleh sebab itulah, Anda harus bisa menyesuaikan situasi #workfromhome seperti ini untuk mengembalikan kualitas istirahat yang begitu sulit di dapat pada hari-hari biasanya.

Kualitas istirahat yang baik merupakan salah satu pendukung kesehatan optimal.
Foto oleh Disyon Kharisma (@mhdsyofficial)

Bagaimana menemukan kualitas istirahat yang baik? Ya tentu dengan menciptakan suasana kamar tidur yang sangat nyaman sehingga tubuh Anda bisa beristirahat secara optimal. Dengan kelebihan waktu yang ada, gunakan untuk merapikan kamar tidur dari perabot pendukung di sekitarnya. Bersihkan bagian-bagian yang tidak pernah dijangkau seperti kolong tempat tidur atau kolong lemari, begitu juga dengan ambalan-ambalan atau rak yang ada di dalam kamar. Biasakan untuk rutin membuka pintu atau jendela kamar setiap pagi, agar terjadi sirkulasi udara yang baik setelah semalaman mengandalkan pendingin udara. Ingat, kamar tidur yang lembab hanya akan menimbulkan masalah baru akibat jamur dan mengganggu pernapasan.


BACA JUGA: DESAIN KAMAR TIDUR MINIMALIS UNTUK HUNIAN KEKINIAN


Setidaknya, berminggu-minggu di rumah mengajarkan saya banyak hal untuk kembali menjadi manusia. Ada satu hal yang mungkin bisa Anda lakukan selama proses detoks sosial ini berlangsung, matikan gadget Anda secara rutin 1-2 jam sehari sehingga Anda betul-betul bisa merasakan kembali eksistensi diri di rumah sendiri. Ayo tetap di rumah, agar kita semua #selamatdirumah!