Punya rumah dengan taman luas tentu sebuah kenikmatan yang berharga, apalagi bagi Anda yang tinggal di Jakarta. Terkadang kebutuhan ruang yang berlimpah membuat taman menjadi direlakan atau terabaikan keberadaannya. 


Berapa pun luas tanah yang Anda miliki, sebisa mungkin menyediakan area khusus taman karena khasiatnya cukup banyak. Taman bisa memberikan pemandangan segar untuk mata dan udara yang baik untuk rumah.



Eksklusif untuk CASA Indonesia, simak kesejukan di hunian karya Willis Kusuma Architects


Merancang Rumah dalam Beberapa Massa Bangunan

Hunian di kawasan SCBD ini yang menjadikan taman sebagai sahabat terbaik yang mendampingi ruang demi ruang, mulai dari depan hingga belakang rumah. Kehadiran taman hijau ini berkontribusi besar dalam menghadirkan kesejukan di dalam hunian. 




Demi menanggulangi udara Jakarta yang terik, bangunan dirancang dengan banyak bukaan silang dan sengaja memberikan jarak dengan dinding tetangga, sehingga memungkinkan adanya aliran udara yang baik.




"Bangunan ini dibentuk oleh dua massa bangunan yang terletak di sisi belakang dan depan. Diantaranya tercipta sebuah courtyard di bagian outdoor dan sebuah volume ruang di bagian indoor. Kedua massa ini dihubungkan dengan sebuah jembatan agar void dan courtyard dapat dinikmati secara menyeluruh," papar Willis Kusuma selaku principal dari Willis Kusuma Architects. 


Void Tinggi di Tengah Rumah

Untuk memberikan udara dan pencahayaan alami di dalam rumah, menghadirkan void itu juga penting. Void setinggi 5,5 meter di tengah-tengah rumah seluas 554 meter persegi ini dirancang sebagai pembentuk ruang, sekaligus celah bagi cahaya alami. 




Dengan jendela dan pintu kaca yang besar, panorama taman dapat dinikmati secara luas, baik dari ruang tamu atau pun jembatan di atas ruangan tersebut. Desain ini memungkinkan udara segar mengalir ke lantai dua juga. 




Alur Ruangan yang Mengalir

Alur ruangan di hunian ini terasa sangat mengalir dari pintu masuk ke seluruh ruang, tanpa terasa ada pemisah yang jelas. Rumah dengan sedikit dinding masif akan membuat rumah terasa luas dan memberi jalur udara masuk ke dalam rumah. Warna dinding juga mempengaruhi agar hunian terasa terang dan segar. 




Yuni Jie selaku desainer interior juga memanfaatkan dinding putih dan beton ekspos sebagai latar belakang bagi koleksi karya seni. Pemilik rumah ini adalah pasangan muda modern yang sangat mengapresiasi karya seni dan gemar travelling.




“Jadi rumah ini memang merupakan interpretasi kami atas cara hidup mereka yang dinamis dan praktis. Desain interiornya pun mengusung konsep simplicity dan understated,” lanjut Willis. 



Material Berwarna Natural

Sang arsitek banyak memaksimalkan material lokal di hunian seluas 554 meter persegi ini. Pada fasad bangunan, hunian ini menggunakan dua material yang sengaja dibuat kontras namun tetap terlihat serasi, yaitu batu alam dan beton ekspos.




Penggunaan material ini disesuaikan dengan sifat ruang yang berada di lantai tersebut. Karena lantai dasar lebih bersifat publik, maka fasad bangunan dibuat lebih transparan. Sedangkan untuk menjaga privasi penghuni di lantai dua, maka didesain lebih tertutup dan dibungkus batu alam untuk menambah kesan solid. 




Penggunaan material ini juga terlihat dipakai berulang di interior rumah, agar tampak selaras dan berkesinambungan.


Foto: Mario Wibowo / dok. CASA Indonesia & Willis Kusuma Architects