Berapa lama Anda berhasil menahan perhatian seorang anak kecil?

Tentunya tidak akan lama dikarenakan pada umumnya seorang anak hanya memerhatikan suatu hal kurang lebih 3 sampai 5 menit. Sedangkan seorang bocah berusia 2 tahun cenderung dapat berkonsentrasi dalam menghadapi tugas minimal selama 6 menit. Lalu, untuk anak-anak yang mulai memasuki taman kanak-kanak, mereka biasanya bisa berkonsentrasi selama paling tidak 15 menit.

Tidak terlalu lama, bukan? Dengan energi diri anak yang meluap namun memiliki jangka waktu perhatian yang relatif singkat, tidak heran jika sulit untuk membuat si adik betah di satu tempat. Ini lah yang membuat perancangan desain kamar tidur untuk anak terasa lebih menantang ketimbang kamar tidur untuk orang dewasa.


Baca juga, 28 Ide Terbaru Menata Kamar Tidur Untuk Anak


Desainer kawakan asal Inggris bernama Katharine Pooley berbagi beberapa resep rahasia dalam membuat desain kamar tidur anak yang bisa membuat mereka betah untuk berada di dalamnya.

Apa sajakah itu?

1. Menggantung dekorasi pada ceiling kamar

Membawa seorang anak bermimpi seolah sedang terbang di langit dengan balon udara dapat diwujudkan dengan menggantung dekorasi menggemaskan pada langit-langit kamar. Contohnya saja miniatur pesawat maupun balon udara. Dengan trik ini, Anda tak perlu khawatir akan dekorasi yang bisa mengganggu pergerakan si cilik di dalam kamar tidur.




Baca juga, 16 Ide Dekorasi Kamar Tidur Sederhana Namun Terasa Luas


2. Buat zonasi di kamar tidur

Siapkan sebuah area khusus untuk mengerjakan kegiatan seperti belajar, membaca, ataupun membuat prakarya. Hal ini sekaligus memusatkan area penyimpanan pernak-pernik sehingga meminimalisir barang berserakan. Gunakan pula kursi yang nyaman sebagai perabot vital menjaga postur tubuh anak.




3. Gunakan Bunk Bed

Jika memiliki lebih dari satu orang anak, bunk bed merupakan solusi untuk mengoptimalkan ruang di kamar tidur anak. Tak hanya itu saja, bunk bed ini dapat disulap menjadi area bermain yang seru saat sleepover dengan teman-teman.




Baca juga, 20 Tempat Tidur Tingkat Untuk Solusi Kamar Tidur Kecil


4. Jangan takut menerapkan warna cerah

Hidupkan suasana di kamar tidur anak dengan menerapkan akses berwarna cerah. Contohnya seperti bantal duduk maupun lampu meja berwarna orange di salah satu sudut tempat tidur.




5. Bermain dengan pola

Detail menggemaskan dapat diterapkan melalui kursi malas dan gordyn bermotif gambar yang playful. Ini sekaligus memberikan ruang karakter lebih dan mencerahkan kamar tidur.






6. Lampu unik anti membosankan

Menggunakan lampu berbentuk unik merupakan salah satu cara halus dalam menghindarai ruang membosankan bagi sang anak. Contohnya bisa berupa lampu gantung maupun sebuah lampu mungil di meja belajarnya.




Baca juga, Buat Kamar Tidur Lebih Menarik Dengan 7 Lampu Ini


7. Aplikasikan wallpaper bermotif

Visual mata seketika teralihkan pandangannya saat menerapkan wallpaper bermotif. Ini bisa diaplikasikan di dinding maupun pada lemari. Namun, jika tidak ingin membuat kesan berlebihan gunakan wallpaper ini hanya pada satu sisi ruangan saja.




Baca juga, Inspirasi Cermat Pemakaian Wallpaper di Rumah Modern


8. Gaya glamor nan feminim

Tanpa disadari anak akan tumbuh menjadi remaja. Jadi, jika sejak awal memberika sentuhan feminim bergaya glamor di kamar tidur anak masih tidak apa. Ini bisa diterapkan di beberapa elemen dahulu seperti dressing table untuk bersolek dan headboard.




Baca juga, Gemas! 27 Ide Desain Kamar Tidur Anak Perempuan


9. Sudut spesial bergaya maskulin

Berikan sebuah sudut khusus di dalam kamar tidur anak laki-laki yang disusun cantik dalam padanan warna maskulin. Buat area ini menjadi sanctuary bagi sang anak sembari mengeksplorasi hobinya.




10. Stiker dinding

Ingin berikan elemen menyenangkan sekaligus edukatif? Inilah peran stiker pada dinding yang tak hanya menyulap nuansa di kamar tidur anak, namun juga bisa digunakan sebagai sarana belajar. Salah satu contohnya adalah tempelkan stiker berbentuk jalan sembari mengajarkan tentang rambu lalu lintas pada anak.





Sumber Foto: Katharine Pooley / Petrie PR