Kehadiran Lego sangatlah membantu untuk mengoptimalisasi kinerja motorik anak-anak sedari dini. Bentuk persegi dengan motif timbul berwarna-warni, tentu mampu menarik perhatian serta mudah untuk digenggam. Kembali mengedepankan perkembangan anak, Lego Foundation baru-baru saja meluncurkan Lego Braille untuk anak-anak dengan gangguan penglihatan dan tuna netra.


Belajar dan Bermain menggunakan Lego Braille


Jika Anda mengetahui bahwa ada 6 titik yang timbul di atas brick Lego, khusus edisi Braille ini, titik timbul tersebut didesain mengikuti pola alfabet braille dan disematkan juga alfabet konvensional agar memudahkan para pengajar. Total ada 250 bricks yang dilengkapi juga dengan angka dan simbol matematika. 


Belajar dan Bermain menggunakan Lego Braille


Dilanzir Dezeen, ide mengenai proyek Lego Braille awalnya diperkenalkan oleh Danish Association of the Blind di tahun 2011 dan kembali di-follow up oleh Dorina Norwill Foundation for the Blind. CEO Lego, John Goodwin menambahkan bahwa perkembangan anak-anak tuna netra dan pengidap gangguan penglihatan sangatlah penting, karena mereka juga memiliki cita-cita dan dunia untuk dijelajah. Oleh karena itu, Lego Braille hadir untuk membuat proses belajar mengajar mengenai Braille lebih menyenangkan




Belajar dan Bermain menggunakan Lego Braille


Fase pertama Lego Braille hanya baru tersedia dalam alfabet bahasa Denmark, Norwegia, Inggris, dan Portugis dan akan dilanjutkan untuk menghadirkan alfabet dari bahasa Prancis, Spanyol, dan Jerman. Proyek ini digadang akan rampung dari masa percobaannya di tahun 2020 sebelum siap didistribusikan ke pada market umum.



Sumber foto: dok. Lego