Mengangkat isu lingkungan bukan hal yang baru lagi bagi Potato Head Bali. Sebagai sebuah ekosistem yang menawarkan produk kreativitas, wellness, dan hospitality, Potato Head memiliki misi untuk tetap menjaga keseimbangan dan kualitas alam. Hal itu sudah dibuktikan melalui berbagai material daur ulang yang teraplikasi pada desain bangunan serta furnitur-furnitur yang terbagi di restoran dan resornya.


5.000 Sampah Sandal Dipamerkan di Desa Potato Head


Kali ini, kembali mengangkat permasalahan polusi sampah plastik yang selalu bertambah di lautan, Potato Head Bali mengajak kolaborasi seniman asal Jerman Liina Klauss untuk menghadirkan sebuah instalasi seni berskala besar menggunakan 5.000 sampah dari sandal plastik yang berasal dari pinggiran semenanjung pantai barat Bali.


Baca juga: Solusi Anti Pegal: Karpet Modis Berkhasiat untuk Rumah


5.000 Sampah Sandal Dipamerkan di Desa Potato Head


Instalasi seni bernama 5.000 Lost Soles ini buat menyerupai gunungan pasir mozaik berwarna-warni dari sampah sandal plastik. Bentuk ini dipilih karena menyerupai dengan kondisi pantai di Bali yang kerap dipenuhi dengan sampah plastik, termasuk sandal.



5.000 Sampah Sandal Dipamerkan di Desa Potato Head

Sampah plastik ini mulai menggunung saat memasuki musim penghujan. Dengan volume air yang lebih banyak dan angin yang kencang, membuat sampah plastik yang tercecer di berbagai kawasan pantai mulai memasuki area bibir pantai dan lautnya.


Baca juga: Washi, Alat Bantu Cuci Tangan Yang Lucu Dan Playful


5.000 Sampah Sandal Dipamerkan di Desa Potato Head


Pengelola pantai tentunya membersihkan area pantai setiap harinya, namun kehadiran instalasi seni karya Liina Klauss di Desa Potato Head ini ingin mengajak semua orang untuk mengubah pola pikir dalam penggunaan plastik berlebih.


Sumber foto: dok. Potato Head Bali