Penggemar music rock pasti akan terpana saat memasuki hunian ciptaan e.Re Studio Architects ini.

Mengapa demikian?

Dimulai dari memorabilia grup Metallica, Guns N' Roses, U2 dan masih banyak lagi tampak menghiasi satu dinding khusus yang dapat ditemui saat beranjak masuk ke dalam rumah melalui pintu utama. Tak hanya memorabilia spesial, tamu turut disambut dengan pajangan eksotis berupa kepala komodo pada area foyer dari rumah modern dengan luas bangunan 458 meter persegi ini.






Berbeda dengan hunian disekelilingnya, rumah yang memiliki luas tanah kurang lebih 1200 meter persegi ini mencerminkan gaya modern di tengah kawasan Umalas, Bali. Pemilihan langgam ini berkaitan dengan latar belakang pemilik rumah yang berasal dari negara Australia namun telah lama menetap di Bali. Maka dari itu, tercetuslah konsep hunian yang terbuka pada rumah yang terbagi atas tiga lantai dengan jumlah ruang mencapai 19 ruangan.




Baca juga, Rumah ini Cocok untuk Kolektor Mobil dan Pecinta Musik


Selain koleksi memorabilia yang bisa bikin iri penggemar music rock lainnya, seperti apa kah desain dari rumah modern yang berlokasi di Bali ini?

Mari simak ulasan CASA Indonesia usai berbincang-bincang dengan arsitek Erwin Kusuma tentang proyek bertajuk Bumbak House ini.


Eksterior bergaya modern

Berbeda dengan sebagian besar hunian pekerja ekspatriat di Bali yang kerap memiliki rumah berkonsep vila khas wilayah tropis, pemilik rumah justru ingin menghadirkan rumah modern berkesan sederhana dan terbuka.




Baca juga, Buat Fasad Rumah Gaya Modern? Ini Pendapat dari Ahlinya


Tampak depan menghadap arah selatan

Sisi depan bangunan dirancang menghadap arah selatan. Dengan demikian, mampu mengurangi efek panas bagi penghuni di dalam rumah akibat terekspos sinar matahari terkait penggunaan jendela besar di sepenjuru rumah.




Rencana Fase Kedua

Saat dilihat sekilas, mungkin Anda merasa agak janggal dengan pemilihan peletakan bangunan utama rumah yang ada di salah satu sudut lahan. Padahal hunian ini terletak di atas lahan seluas 1.200 meter persegi. Ini dikarenakan keingingan pemilik dalam memiliki lahan outdoor yang lapang sehingga bisa mengadakan beragam aktivitas outdoor bersama keluarga dan kolega. Tak hanya itu saja, halaman rumah tampak diisi dengan kolam renang seluas 40 meter persegi dan sisa lahan dibiarkan kosong untuk saat ini dengan proyeksi membangun rumah kedua di masa mendatang.




Baca juga, 12 Daftar Pertanyaan untuk Arsitek saat Membangun Rumah


Konsep terbuka

Dimulai dari ruang keluarga, ruang makan, hingga area pantry saling terhubungkan dalam satuan interior rumah berkonsep terbuka. Seluruh ruang melebur menjadi satu mengisi seluruh lantai satu tanpa sekat. Ditambah pula dengan penerapan jendela besar pada sisi selatan dan timur rumah, membuat pengguna rumah dapat terkoneksi dengan halaman rumah yang asri.






Langit-langit yang tinggi

Berkaitan dengan anggota keluarga yang memiliki tinggi dengan rata-rata sekitar 185 sentimeter, maka interior rumah dibuat lebih tinggi. Tak hanya itu saja, keputusan desain ini turut menciptakan ruang yang berkesan lebih terang serta lapang. Ditambah pula adanya void di tengah rumah yang menghubungkan lantai satu dan dua.




Floating Stair

Salah satu poin unik dalam proyek desain ini adalah floating stair yang digunakan sebagai akses utama antar tiap lantai. Tangga ini terdiri dari anak tangga terbuat dari kayu yang ditopang dengan satu balok panjang sebagai struktur utama dalam menunjang anak tangga. Demi alasan keamanan railing terbuat dari metal berukuran tipis tampak hadir di tangga. Dengan ukuran yang tidak terlalu tebal, railing ini sekilas tidak mengganggu ilusi melayang pada tangga namun tetap mengutamakan keamanan bagi penggunanya.




Baca juga, Tampil Minimalis! 10 Inspirasi Railing Tangga di Rumah


Modern & Intimate? Of Course!

Hunian bergaya modern dengan konsep terbuka terkadang diasosiasikan sebagai rumah yang dingin dan kaku. Untuk menghindari hal tersebut, arsitek menerapkan material kayu jati sebagai material utama pada perabotan. Ini tercerminkan pada ruang makan serta island di area pantry.




Selain itu, rasa hangat ini dicurahkan pula melalui sofa berwarna beige yang disandingkan bersama bantal yang dibungkus motif penuh warna dan karpet berwarna biru navy.




Share the love!

Bagi Anda yang gemar merekam momen indah bersama keluarga, coba simpan potret tersebut dalam bingkai foto dan susun menjadi rangkaian hiasan dinding seperti di hunian ini. Terletak di lantai dua, satu dinding menjadi medium dalam menampilkan potret keluarga penghuni. Elemen ini seakan menjadi poin personal yang spesial bagi pemilik rumah.




Baca juga, Cara Menyusun Bingkai di Dinding Yang Rapi dan Cantik


Sudut rumah untuk menikmati sunset

Sebuah lounge chair yang diletakkan pada sudut dinding memorabilia di lantai dua, menjadi titik spesial untuk menikmati indahnya matahari terbenam berkat ditemani dengan jendela besar pada sisi selatan rumah. Selain itu, penghuni rumah juga dapat menikmati pemandangan ini melalui balkon pada kamar tidur utama yang berlokasi di lantai tiga dan menghadap sisi selatan pula.






Sumber Foto: e.Re Studio Architects