Siapa yang senam jantung dan menahan napas selama melihat rally dalam pertandingan final Bulu Tangkis Ganda Putri di Olimpiade Tokyo 2020?

Rasa deg-degan yang dialami seluruh warga Indonesia akhirnya menemukan akhir bahagia berkat prestasi pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang berhasil meraih medali emas dalam final Bulu Tangkis Ganda Putri. Sekaligus menjadi duo pertama yang memberikan emas dalam cabang olahraga ini bagi Indonesia.


Raket Greysia Polii Apriyani Rahayu Masuk Museum Olimpiade 1

BWF


Di antara beragam momen menegangkan dalam pertandingan Indonesia melawan pasangan Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan dari Tiongkok, salah satu momen paling memorable adalah ketika Greysia Polii memutuskan untuk menukar raketnya di tengah rally panjang dengan lawan. Ketangkasan kedua atlet Indonesia ini berakhir manis dengan berhasilnya menambah skor dan memperlebar jarak angka dengan pasangan ganda putri asal Tiongkok.


Raket Greysia Polii Apriyani Rahayu Masuk Museum Olimpiade  2

BWF


Baca juga, Yuk Lihat Rumah Atlet Indonesia Selama Olimpiade Tokyo 2020


Aksi ini ternyata menjadi salah satu alasan yang membuat raket Greysia Polii dan Apriyani Rahayu tidak dibawa pulang ke tanah air, namun disimpan di Museum Olimpiade yang berbasis di Swiss. Seperti yang dicuit oleh Bambang Roedyanto selaku Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, raket buatan brand Victor yang dikenal dengan produk ringan, mudah digunakan, serta cocok untuk menyerang dengan smash yang kuat ini, diputuskan untuk disumbangkan ke IOC Heritage Museum.


Raket Greysia Polii Apriyani Rahayu Masuk Museum Olimpiade  3

Twitter Rudy Roedyanto 


Tak hanya akibat aksi menarik yang dilakukan kedua atlet, raket ini dianggap artefak bernilai signifikan karena keduanya menjadi satu-satunya penyumbang medali emas bagi Indonesia dalam Olimpiade Tokyo 2020. Dengan demikian, raket pun nantinya akan bergabung dalam kumpulan arsip milik IOC yang tercatat memiliki koleksi 90.000 artefak, 650.000 foto, video dengan total durasi 45.000 jam, serta dokumen audio bertotal durasi 8.800 jam.




Raket Greysia Polii Apriyani Rahayu Masuk Museum Olimpiade  4


Baca juga, Kenang Markis Kido, Venue Olimpiade Saksi Kemenangannya


Resmi dibuka sejak tahun 1993, keseluruhan koleksi museum merupakan kumpulan sejarah yang dikumpulkan dari Olympic Games, the Youth Olympic Games, Olympic sport, serta hubungan IOC dengan Olympic Movement.

Selamat Greysia Polii & Apriyani Rahayu atas prestasimu di Olimpiade Tokyo 2020!


Raket Greysia Polii Apriyani Rahayu Masuk Museum Olimpiade  5



Foto teaser: Tokyo 2020