Sosok arsitek Carlo Scarpa (Venezia, 1906 – Sendai, Japan, 1978), merupakan figur penting dalam sejarah arsitektur abad 20 dari Italia. Seorang intelektual dan budayawan yang karya desainnya mencakup desain kain, silverware, dan berperan penting sebagai artistic consultant (1933-47) untuk perusahaan gelas Venini di Murano. Di bawah pengarahan dan inovasi Scarpa, Venini berhasil menghasilkan berbagai produk terkemuka dalam sejarah perusahaan.

Kebanyakan karya-karya arsitektur Carlo Scarpa tersebar di Veneto region, Italia. Salah satunya adalah gedung Fondazione Querini Stampalia di Venezia yang dapat dicapai dalam waktu kurang dari 5 menit berjalan kaki dari Piazza San Marco. Bangunan bersejarah ini memiliki koleksi 350 ribu volume buku bersejarah, juga berisikan benda dan karya seni seperti neoclassical furniture, porselen, patung hingga berbagai lukisan karya Giovanni Bellini, Giambatista Tiepolo, Bernardo Strozzi dan lain-lain.


Tahun 1959-61, Carlo Scarpa mendesain restorasi lantai dasar Fondazione Querini Stampalia untuk mengakomodasikan ruang serba guna, galeri temporer dan taman dalam. Proyek ini kemudian berhasil menghadirkan intervensi arsitektur yang merangkul fenomena pasang surut air kanal tempat air dapat masuk ke dalam sebagian ruangan lantai dasar. Scarpa membatasi “kanal” air di dalam gedung menggunakan material batu Istria yang memang lazim digunakan di kota Venezia. Fitur desain detail kuningan di antara batu Travertine pada dinding ruang serba guna ini merupakan solusi desain dari Scarpa untuk menggantungkan barang seni pada dinding tanpa harus merusak dinding batu dengan lubang paku.

Restorasi bangunan Castelvecchio di kota Verona merupakan karya penting Carlo Scarpa yang berlangsung selama 18 tahun (1957-1975). Scarpa menginvestigasi berbagai lapisan historis pada kompleks museum yang terdiri dari beberapa bangunan secara menyeluruh. Peletakan patung Cangrande merupakan problem desain terbesar dan Scarpa berhasil memberikan solusi terbaik dengan patung diposisikan pada sebuah pedestal mengapung di area sudut pertemuan dari tiga fragmen gedung.




Selain pengaruh arsitektur Islam, Byzantine, Jepang, Vienna Seccession serta karya Frank Lloyd Wright, pemikiran Neo-Plasticism dari para seniman Belanda, De Stijl, juga bisa terlihat dalam karya Scarpa termasuk Castelvecchio dan Fondazione Querini Stampalia. Inovasi Scarpa adalah penggabungan material baru dengan material eksisting. Misalnya, perpaduan elemen arsitektur Gothic dengan desain kusen pintu dan jendela baru yang desain geometrisnya terinspirasi lukisan Piet Mondrian atau referensi Byzantine Mosaic yang hadir kembali dengan pengaruh lukisan Paul Klee.


Taman yang didesain oleh Scarpa untuk Fondazione Querini Stampalia maupun Castelvecchio, menjadi bagian penting dari pengalaman ruang pengunjung. Taman di Castelvecchio menjadi ruang perantara urban kota Verona dengan kompleks museum. Sedangkan taman di Fondazione Querini Stampalia, menjadi area terbuka privat yang tenang dan sangat berbeda dengan hiruk pikuk piazza publik kota Venezia. Desain alur sirkulasi di kedua taman ini tidak luput dari perhatian detail sang maestro yang kembali hadir dalam skala dan pengolahan material yang handal.


Foto: Henry Gunawan Tjhi